Al-Qur’anul Karim telah menampilkan sosok pemuda
yang menjadi bintang dan pertanda zamannya. Secara ekplisit tampak dalam surah
Al-Anbiya: 60, surah Al-Kahfi: 10-13, atau surah Yusuf: 30, dengan kata-kata
yang berakar pada “fatiya” (muda). Selain yang tersurat, terdapat pula
ayat-ayat yang menyiratkan sosok pemuda seperti surah Ash-Shaf: 14 yang
menampilkan Nabi Isa yang berusia muda, dan lain-lain.
Dalam Al-Qur’an peran pemuda disebutkan sebagai
generasi penerus (QS. Ath-Thur: 21), yaitu meneruskan nilai-nilai kebaikan yang
ada pada suatu kaum. Disebut juga sebagai generasi pengganti (QS. Al-Maidah:
54), yaitu menggantikan kaum yang memang sudah rusak dengan karakter mencintai
dan dicintai Allah, lemah lembut kepada kaum mu’min, tegas pada kaum kafir dan
tidak takut celaan orang yang mencela. Disebut pula sebagai generasi pembaharu
(QS. Maryam: 42) yakni memperbaiki dan memperbaharui kerusakan yang ada pada
suatu umat/bangsa.
Al-Qur’anul Karim juga telah menggambarkan sejumlah
karakter yang ada dalam diri pemuda seperti sikap kritis dan kepeloporan yang
ditunjukkan oleh pemuda Ibrahim. Demikian juga sikap tegar yang tersurat dalam
surah Al-Kahfi dengan tampilnya beberapa pemuda yang dengan tegar menyatakan
akidahnya yang berazaskan tauhid di hadapan seorang raja yang zalim, Dikyanus.
Ketegaran ditunjukkan juga Nabi Isa as. ketika berhadapan dengan Fir’aun
melalui argumentasi yang kuat, menghempaskan kesombongan Fir’aun, sang Tiran.
Pemuda yang tegar seperti inilah yang kehadirannya senantiasa diperlukan oleh
zaman yang senantiasa berubah dan penuh tantangan, bukan pemuda yang sudah
disterilkan, dimandulkan bahkan dijadikan “robot” sehingga tidak dapat
diharapkan sesuatu daripadanya.
Karakter pemuda lainnya yang disebutkan dalam
Al-Qur’an adalah karakter rendah hati seperti ditunjukkan pemuda Yusuf ketika
terhindar dari maksiat, mengatakan bukanlah karena dirinya perkasa melainkan
karena rahmat dari Allah SWT (QS. Yusuf: 54). Akan halnya pemuda Zulkarnain,
penakluk dunia Barat dan Timur pelindung agresi yang didirikannya untuk
melindungi kaum lemah dinyatakan sebagai rahmat dari Tuhan-Nya (QS. Al-Kahfi:
98). Karakter orang muda lainnya dalam Al-Qur’an ditunjukkan oleh sikap lemah
lembut Ibrahim muda, yang tidak berhasil meyakinkan ayahnya mengenai tauhid dan
kebatilan, kendatipun diusir oleh ayahnya, tetap memperlihatkan sikap hormat,
sayang dan penuh kelembutan pada orang tuanya. Demikian juga sikap pemaaf yang
ditunjukkan pemuda Yusuf yang memperlihatkan suatu sikap akhlak mulia dengan
memaafkan kesalahan yang pernah diperbuat saudara-saudaranya.
Sosok pemuda Islam adalah pemuda al-kahfi yang
teguh memegang keyakinan diri kepada Rabb-nya, menentang kezaliman penguasa
hanya untuk kecintaan kepada sang kekasih, Allah azza wa jalla. Sosok pemuda
Islam adalah Ibrahim as. yang dengan keberaniannya menghancurkan tradisi
penyembahan berhala, yang dengan hidayah Tuhannya dia mendahulukan kecintaan
kepada Rabb-nya daripada kecintaannya kepada ayahandanya.
Sosok pemuda Islam adalah Musa as. yang dengan tongkatnya dia kalahkan keangkuhan tirani penguasa dengan keagungan dan kemahaperkasaan Rabb-nya, yang dengan kuasa-Nya mengajarkan Musa as. untuk melihat akan kebesaran-Nya yang tiada terkira melalui sebongkah gunung yang hancur lebur karena kehendak-Nya.
Sosok pemuda Islam adalah Musa as. yang dengan tongkatnya dia kalahkan keangkuhan tirani penguasa dengan keagungan dan kemahaperkasaan Rabb-nya, yang dengan kuasa-Nya mengajarkan Musa as. untuk melihat akan kebesaran-Nya yang tiada terkira melalui sebongkah gunung yang hancur lebur karena kehendak-Nya.
Sosok pemuda Islam adalah Muhammad SAW, yang
dengan kelembutannya menghancurkan kejahiliyahan, yang dengan kasih sayangnya
menghapuskan perbudakan, yang dengan kewibawaannya memimpin umatnya untuk
tunduk kepada hukum Ilahi, yang dengan rasa kecintaannya memberikan syafa’atnya
kepada umatnya di hari Kiamat kelak.
Pemuda Islam adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali,
Bilal, Umar bin Abdul Aziz, dan seluruh mujahid Islam yang istiqomah di jalan
Islam, yang menghabiskan waktunya untuk mengingat Allah dalam fikiran, ucapan,
dan tindakannya. Yang mengkaji ayat-ayat-Nya serta mengamalkan dalam diri dan
lingkungannya. Yang hatinya selalu terikat di dalam masjid untuk mengingat-Nya,
mengasihi fakir miskin dan anak yatim, dan ikhlas dalam menjalani segala
perintah-perintah-Nya dan menghindar dari larangan-larangan-Nya.
"...Dan siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, pasti Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga.”
untuk download,klik link ini (
http://www.ziddu.com/download/19530473/p.docx.html)
"...Dan siapa yang berjalan untuk mencari ilmu, pasti Allah mudahkan baginya jalan menuju syurga.”
untuk download,klik link ini (
http://www.ziddu.com/download/19530473/p.docx.html)
0 Responses to "PEMUDA DALAM AL-QUR'AN"
Posting Komentar